Tidak ada Mantan Terindah

Saya tidak suka mantan, mereka berpotensi menghancurkan masa depan.

Mantan saya, atau mantan kamu-pasangan-saya-kelak, saya tidak suka semuanya. Bukan dalam arti saya membenci mereka, tapi saya hanya tidak suka. Tidak suka karena mereka 'pernah' ada dalam hidup saya, hidup kamu-pasangan-saya-kelak. Seindah apapun kenangan yang di berikan, mereka tetap orang yang salah.

Untuk saya pribadi, sebetulnya saya juga heran kenapa saya seperti ini, memang ini tidak pantas. Dan bukan salah mereka kalau saya tidak menyukai mereka sebetulnya. Ini adalah kejelekan pribadi saya. Toh, kalaupun saya bertemu dengan mereka, saya tetap memberi sapaan atau sekedar senyuman. Karena saya bilang saya bukan membenci mereka, saya hanya tidak suka.

Saya juga biasanya lebih sensitif terhadap mantan kamu-pasangan-saya-kelak, saya sungguh tidak ingin tau siapa orangnya. Tapi kalau saya terlanjur tau, saya ingin tau segala-galanya. Begitulah perempuan ini.

Hubungan saya dengan mantan saya tidak ada yang berjalan dengan baik-baik saja setelahnya. Meskipun perpisahan di lakukan baik-baik, tapi tidak ada satupun dari mereka yang menjadi teman baik saya. Ah, jangankan teman baik, teman facebook pun juga tidak. Komunikasi? Apalagi. Mungkin saya benar-benar memberi jarak dari hidup saya di masa sekarang, di masa depan. Biarlah mereka hanya ada dalam masa lalu saya. Sebatas itu saja.

Memang ini adalah sifat tidak terpuji, saya sadari itu. Seperti memutus silaturahmi, atau su'udzon kepada orang lain. Saya pun memohon ampun atas sifat tidak terpuji saya Ya Tuhan, tapi sungguh saya tidak ingin mengingat mereka :(

Kenapa saya begitu? Karena saya tidak suka. Bukan maksud saya menyesal, sungguh. Saya hanya tidak ingin mempunyai banyak kenangan indah atau pun buruk, dengan orang lain yang salah. Karena itu, kalau bisa, saya ingin sekali membatasi jumlah mantan dalam hidup saya. Saya tidak mau mempunyai kenangan lain selain dengan kamu-pasangan-saya-kelak, atau saya tidak ingin menjadi alasan seseorang untuk enggan melihat kembai ke masa lalunya. Karena itu... saya tidak mau menjalin hubungan dengan siapapun, atau mengakhiri hubungan dengan siapapun.

Saya harap ada yang mampu memahami.