Rabu, 25 Juni 2014

Selamat Ulang Tahun, Fita

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah membawa kita sampai pada hari ini dalam keadaan sehat wal'afiat dan senantiasa dapat membaca tulisan saya ini dengan damai. Juga shalawat serta salam tak lupa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. 

Pada pagi yang sungguh damai ini, walau saya tidak menghirup udara segar seperti di kampung, walau saya tidak minum segelas susu, walau saya tidak tersenyum kepada Mama dan Papa, dan walaupun saya tetap harus mandi, ini sungguh pagi yang damai. Sebenarnya setiap pagi juga damai, tapi karena entah kenapa beberapa manusia sungguh menganggap salah satu dari 365 hari adalah special dan begitu di nantikan, makanya itu ada sensasi sedikit berbeda pada hari ini.


Saya sudah berusia 21 tahun tepat pada hari ini, 25 Juni 2014. Apakah saya sudah tua? Bagaimana menurutmu tentang wajah saya? Apa wajah saya terlihat sesuai dengan umur saya? Karena beberapa orang menganggap saya 4-5 tahun lebih dari usia seharusnya. Itu sedikit menyakiti saya sebenarnya. Tapi tidak apa-apa, itu kan hanya kelihatan tapi kenyataannya tidak kan. Jadi hari ini tepat usia saya 21 tahun, dan kata Mama, dulu waktu Mama berusia 21 tahun mama sudah punya anak 1. Dan kata teteh saya juga begitu, dulu waktu teteh saya usia 21 tahun (sekarang 26) dia sudah mengandung anak ke-2. Terus?

Sebenarnya rasanya biasa aja sih, usia 17 atau 21 sebenarnya sama rasanya, "menurut saya". Hanya mungkin kehidupan dan tanggung jawab yang membuatnya sedikit berbeda, sedikit lebih berat, sedikit lebih galau, dan sedikit lebih lainnya. Saya tidak merasa tambah tua juga, namun ketika saya melihat anak SMA saya merasa mereka masih kecil. Hehehe. Dan waktu saya SMA dulu kalau saya melihat mba-mba usia seperti saya sekarang, itu saya merasa mereka sudah tua. Tapi kenyataannya saya tidak setua seperti yang saya pikirkan waktu saya SMA dulu. Tapi entahlah, apakah anak SMA jaman sekarang pemahamannya sama seperti saya atau tidak. Karena kalau kata orang yang usianya sudah 50 tahun keatas, katanya saya ini masih anak-anak.

Tadi pagi sekali Mama saya telepon, memberikan ucapan selamat ulang tahun dan mendoakan banyak hal kepada saya. Walaupun saya tahu doa Mama itu selalu di panjatkan setiap hari, tapi mungkin Mama ingin membuat saya "merasa" kalau ini adalah hari special untuk saya. Papa juga, tidak banyak bicara seperti Mama tapi dia berusaha untuk membuat ini special bagi saya. Dan mereka berhasil. Pagi ini saya merasa sangat special. Mama membujuku untuk bisa pulang akhir pekan ini, supaya bisa munggahan Ramadhan bersama. Mama bilang akan memasak apapun yang saya suka. Dan Papa janji akan menjemput saya kalau memang alasan saya tidak mau pulang hanya karena macet. Saya pun luluh, saya bilang saya akan pulang dan tidak usah di jemput Papa.

Tapi sebetulnya saya sangat sedih atas semua ini. Saya sangat sedih dan saya sangat sedih sekali. Kenapa harus Mama dan Papa yang repot-repot ingin mebuat saya begitu special? Kenapa mereka begitu lupa kalau sesungguhnya ini adalah hari special bagi mereka juga? Saya, sebetulnya adalah urutan terakhir dari hal-hal special di hari ini. Kamu tahu, sesungguhnya orang pertama yang patut di berikan ucapan selamat pada hari ulang tahun seseorang itu adalah Mamanya. Karena Mama lah yang pasti sudah berjuang, bersusah payah dengan segenap jiwa dan ikhlasnya, melahirkan dan mendidik saya sampai bisa seperti sekarang. Juga susah payah selama 9 bulan sebelumnya mengandung saya. Saya memang belum tahu sesusah apa melahirkan itu namun itu pasti sangat susah sekali.

Dan Papa, juga ada di urutan kedua yang harus di ucapkan selamat pada hari ini. Saya tahu Papa yang yang 21 tahun lalu begitu khawatir menantikan kelahiran saya, dan Papa yang sudah mengeluarkan biaya persalinan Mama ketika melahirkan saya sampai dengan usia saya 21 tahun ini, Papa lah yang bekerja keras demi hidup saya. Dan Papa berhasil menghidupi saya sampai saat ini. Hari special ini sungguh tidak akan berarti tanpa peran mereka, dan ini bukan hari special saya. Bagi saya, ini adalah hari special bagi Mama dan Papa saya. Harusnya saya lah yang pertama menelpon mereka, mengucapkan selamat dan terima kasih tak terhingga, menyampaikan doa-doa paling indah, dan membuat masakan kesukaan mereka walaupun saya tidak pandai memasak. Harusnya saya pulang tanpa mereka minta.

Saya sangat ingin menyampaikan banyak hal kepada mereka, tapi.. tapi.. tapi saya malu karena saya pasti menangis. Saya malu kalau menangis kepada mereka. Karenanya saya lebih baik menyampaikan segalanya kepada Allah, dalam doa yang begitu sunyi, tanpa malu bila menitikan air mata. Saya selalu yakin bahwa Allah akan menyampaikan doa-doa saya kepada orang tua saya dengan lebih baik. Saya sungguh sangat menyayangi kedua orang tua saya, demi apapun sangat menyayangi mereka. Dan kasih sayang saya terbalas begitu sempurna, mereka pun begitu menyayangi saya tanpa ampun. 

Dan pada pagi yang sungguh damai ini, walau saya tidak menghirup udara segar seperti di kampung, walau saya tidak minum segelas susu, walau saya tidak tersenyum kepada Mama dan Papa, dan walaupun saya tetap harus mandi, ini sungguh pagi yang damai. Sebenarnya setiap pagi juga damai, tapi karena entah kenapa beberapa manusia sungguh menganggap salah satu dari 365 hari adalah special dan begitu di nantikan, makanya itu ada sensasi sedikit berbeda pada hari ini. Karena hari ini adalah hari special Mama dan Papa saya, walau mereka tidak menyadari, tapi mereka sungguh special hari ini.

Selamat Mama.. Selamat Papa.. Karena sudah melahirkan anak perempuan yang akan selalu mendoakan kalian, karena sudah membesarkan anak perempuan yang selalu menyayangi kalian. Walaupun tidak akan pernah mampu membalas, walaupun kalian tidak mengharapkan balasan, walaupun anakmu belum bisa membahagiakan kalian, walapun kalian sudah bahagia dengan kehadiran anakmu, walaupun anakmu terkadang menyakiti perasaanmu, walaupun kalian selalu memaafkan, walaupun anakmu sudah mampu menyayangi orang lain, walapun kalian tidak akan pernah mampu melepas sedikitpun kasih sayang kepada anakmu, sungguh.. kalian orang tuaku yang paling berharga. Lebih dari apapun.

Fita sayang Mama.. Fita sayang Papa..
Semoga Mama dan Papa tidak membaca tulisan ini yah.

Goodbye 20 and welcome on XXI y.o yea! YOLO :* 

Demikianlah saya sampaikan, mohon di maafkan apabila ada kesalahan. Kesempurnaan adalah dari Allah dan kekurangan adalah dari saya pribadi. Sekian.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

5 komentar:

  1. begitu ya.. hmm hmm #manggut-manggut

    BalasHapus
  2. kedepannya ulang taun saya bakal ada kue mungkin, tapi tulisannya selamat hari melahirkan!!! dan ini buat kamu... selamat menempuh hidup baru ya... https://lh6.googleusercontent.com/-KoELKL8o5lQ/U6sW6kIccFI/AAAAAAAAA9Y/ai4OLQMk31U/s0-U-I/luthfita.jpg << di klik jangan di pelototin doang, eh di komentar klo ada link bisa di klik gak sih? atau kalo gak bisa, klik aja di nama saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaaaaaaaakkk *___*
      lucu banget gambarnya huahahahaaa ngakak ampe guling guling ngakak ampe cakit peyut :((((
      Makasih eaaaahh...

      Hapus
    2. eeaaaaa macama... cumungudh eaaaa...

      Hapus