Selasa, 10 Juni 2014

Penggemar Rahasia

Sesuatu terjadi tanpa kita duga sebelumnya, terjadi begitu saja tanpa dosa. Tanpa memikirkan bagaimana perasaan  kita, kondisi kita, dan dampak yang akan kita alami setelahnya. Begitulah hidup, memang keras gais... Dan terkadang sesuatu itu terjadi karena kecerobohan kita sendiri, memang sih kita tidak berniat melakukannya tapi eh, tidak sengaja melakukannya. Dan yasudah.. itu terjadi dan harus di terima dengan lapang dada. Pastilah ada sesuatu yang indah dalam sesaknya kenyataan.

Terkadang saya melakukan sebuah kesalahan yang akibatnya saya sadari di kemudian hari setelahnya. Dan saya tidak sungguh menyadari dengan apa yang telah saya lakukan sebelumnya, begitu tiba-tiba dan terkesan begitu saja, padahal sebenarnya masalahnya telah terjadi beberapa waktu yang lalu. Saya memang ceroboh, tapi enggak juga sih, kadang-kadang ceroboh. Seperti kemarin, baiklah, saya akan menceritkan satu kecerobohan saya yang dampaknya berwarna-warni dalam segalanya.

Jadi ceritanya di hari yang cerah saya lagi asik-asik aja gitu browsing internet, membaca artikel tentang Prabowo dan Jokowi, chatting dan mengomentari status galau teman-teman saya di facebook. Yah, hidup ketika itu cukup menyenangkan dan damai sampai tiba-tiba ada seorang kurir yang datang dan membawa sebuah paket yang 'katanya' di tujukan kepada saya. *Glek*. Ketika saya melihat tulisan pada paket itu, mata saya berkaca-kaca dan saya sungguh bahagia. Ini adalah olshop favorite saya memang. Dengan tangan sedikit gemetar saya menerimanya. Saya langsung mengambil sebuah kesimpulan bahwa: "saya mempunyai seorang penggemar rahasia". Ya ampun.. dia begitu so sweet..

"Aku penggemar rahasiamu, Nona"

Tapi semua itu musnah ketika negara api menyerang.

Ya. Tiba-tiba setelah menanda tangani tanda terima barang, saya di sodori sebuah tagihan pembayaran. Loh? Maksudnya apa ini?! Loh? Bukankah ini adalah sebuah kiriman dari penggemar rahasia. Kok saya di suruh bayar tagihan pembayaran sih. Loh Loh. Sesungguhnya apa yang terjadi, saya sungguh tidak mengerti. Ternyata, dia adalah seorang petugas acomerece yang mengirimkan barang pesanan berjenis COD atau Cash On Delivery. Kenapa bisa demikian? Nanti saya jelaskan setelah saya menyelesaikan pembayaran kepada petugas acomerece yah.

something
Lemes. Setelah membayar dengan berat hati dan kekecewaan terdalam (itu adalah bagian tersedih dalam kisah ini), saya perlahan membuka kiriman yang ternyata bukan dari penggemar rahasian itu. Dan ternyata, ternyata dan sesungguhnya paket itu isinya adalah sebuah barang yang saya inginkan, saya dambakan, dan yang membuat saya jatuh hati ketika pertama kalinya saya melihat fotonya. Saya hampir memikirkannya semalaman ketika itu. Dan kekecewaan itu perlahan memudar sedikit, lalu semakin banyak. Awalnya saya ingin mengkonfirmasi ke pihak olshop untuk merefund baranag ini, tapi saya urung. Toh memang dulu saya berniat untuk membelinya, hanya memang tidak sekarang. Toh saya pun suka barangnya, kalau nanti kehabisan gimana, saya bisa nyesel nanti. Dan saya pun menyimpulkan: "Tuhan ingin saya memiliki barang ini dengan sedikit paksaan". Hehe.

Jadi penyebabnya, ketika pertama saya melihat barang cantik itu kan saya langsung jatuh cinta. Dan saya menambahkannya ke wish list saya, iseng saja sih, ya mungkin saja ketika saya ada rejeki saya akan membelinya nanti, begitu pikir saya. Tapi mungkin, entah apa yang terjadi tapi saya, mungkin, saya tidak sengaja menekan klik submit yang pada saat itu pas sekali icon sistem pembayaran COD nya tercentrang. Saya pun bahkan belum tahu kalau olshop itu menyediakan sistem pembayaran baru bernama COD, karena saya biasanya melakukan pembayaran via transfer dengan limit 2 hari setelah submit atau pemesanan autocancel. Tapi tidak dengan ini, setelah submit barang akan langsung di kirim dan tiba begitu saja di hadapan saya menuntut pembayaran.

Tapi untungnya (selalu ada untung di setiap kejadian), itu adalah barang yang memang saya inginkan. Jadi meskipun di awali dengan pengharapan indah, lalu ternyata kenyataannya sungguh menyakitkan, belum lagi pengorbanan yang lumayan membuat sesak di mana kondisi saya memang sedang sesak-sesaknya, tapi semuanya berakhir menyenangkan. Seperti sebuah kejutan dari Tuhan. Sekarang saya memiliki sesuatu yang memang saya inginkan, Tuhan memberikannya dengan jalan yang sungguh tidak di duga-duga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar