Sabtu, 31 Mei 2014

Goodbye, May 2014

Bulan ini rasanya menjadi bulan terpanjaaaaaang tahun ini, saya merasakan demikian. Mungkin karena beberapa hal-hal tertentu yang tidak biasanya terjadi, atau karena masalah-masalah tertentu yang tiba-tiba terjadi. Bulan May 2014, segalanya menjadi sangat terlalu.

Bulan ini, tabungan saya terenggut sebelum waktunya -____- itu bagian paling menyedihkan bagi saya. Karena memang pada tanggal 24-28 kemarin saya mengunjungi saudara saya di Samarinda untuk menghadiri pernikahannya. Tapi sungguh, itu sangat mendadak dan saya tidak menyiapkan budget apapun. Biaya tiket, kebaya, baju, dan ongkos lain-lain telah merenggut tabungan dari tangan saya. Itu hanyalah setitik dari permasalahan saya di bulan ini. Tapi alhamdulillah, semuanya tidak sia-sia kok. Dan kalau masalah materi Insya Allah saya bisa mencari gantinya, dan pasti dapat gantinya.

Bulan ini, mungkin akhir dari masa penantian. Penantian apa? Entahlah.. Penantian yang saya pun tidak mengerti. Penantian yang sia-sia mungkin... Yang membuat harapan saya terus meninggi selama 15 bulan terakhir. 15 bulan bukan waktu yang singkat bila di habiskan dengan masa penantian yang tidak pasti. Kamu harus tahu itu , kawan.. Itu sangat lama dan lamaaaa sekali. Apalagi di 2 bulan terakhir, hmmm.. Saya tidak akan memberi tahu bagaimana rasanya, khusus untuk 2 bulan terakhir itu. Kecewa? Pasti. Nyesek? Banget. Sakit? Lumayan, tapi Insya Allah tidak akan lama. 

Karena saya yakin itu adalah jalan terbaik, sudah jelas sebagai perempuan baik-baik saya tidak harus berada dalam ketidakpastian seorang laki-laki yang jelas tidak punya tanggung jawab apapun terhadap saya. Itu sangat berbahaya terutama untuk jaminan kebahagiaan dalam hidup saya. Saya berhak untuk memilih dan mendapatkan seorang yang lebih baik, yang akan memperlakukan saya jauh lebih baik. Dan sesuatu yang baru tidak akan datang bila saya tidak segera melepaskan. Insya Allah ada gantinya, dan pasti mendapat gantinya.

Bulan ini, hal pahit juga terjadi kepada teman-teman saya, dimana motor dari 2 teman saya hilang di depan kantor. Padahal waktu itu kami ber-5, masing-masing membawa motor berjajar di parkiran, dan teganya orang jahat mengambil 2 motor paling bagus dan paling baru. Sangat menyesakkan dimana kedua motor itu baru berumur 1 tahun dan 3 bulan. Saya tidak tahu bagaimana jadinya kalau Ringgo saya yang di ambil, saya pasti nangis selama 2 tahun. Tapi syukur alhamdulillah, hari itu Ringgo di pinjam Teteh saya, jadinya saya tukeran motor dengan Mio yang udah lumayan jelek dan tidak ada rem nya pula. Tapi itu lah rasa syukur saya, Allah masih melindungi Ringgo dari pelukan saya.

Kepada saya pribadi, saya mendapatkan banyak sekali hikmah dari musibah ini. Saya langsung menitipkan Ringgo ke kampung sementara waktu, jujur saya sendiri syock sekali, dan saya berjanji saya tidak akan lagi meninggalkan Ringgo di depan rumah sekalipun tanpa gembok. Dan berjanji tidak akan membantah uwa lagi kalau di suruh memasukan Ringgo kedalam rumah. Ya ampun Ringgoku sayang..
Dan kepada teman-teman saya, jangan sedih ya.. Karena ini adalah peringatan untuk kita supaya lebih berhati-hati. Kalau selalu yakin bahwa segala sesuatu itu adalah bukan milik kita dan hanya titipan semata, Allah akan menggatinya, dan pasti dapat gantinya.

Bulan ini, juga saya kehilangan blackberry saya yang sudah 3 tahun menemani hidup saya di kala suka dan duka. Mengabadikan moment terindah, menidurkan saya, menemani lelapnya tidur saya, mengisi kekosongan hati saya, dan menjadi sarana komunikasi saya dengan beberapa orang yang salah-red. Sungguh sangat banyak kenangan yang tercipta anatara kita berdua. Tapi pada malam 30 May jam 12.00 tiba-tiba dia lowbat dan waktu saya charge tiba-tiba layarnya garis-garis warna warni gituuuuuuu huhuhuu~ T.T saya sediiiiiiiihhh huhuhuu~ jam 00.30 saya nangis meratapi kerusakan blackberry saya yang saya beli dengan keringat saya sendiri. Tapi yaudah, mau gimana lagi. Sudah malam dan besok harus kerja, tidur aja lagi.

Akhirnya, saya tidak punya handphone apapun saat ini. Makanya hari ini saya mau pulang kampung dan pinjam handphone punya Mama, yang jadul. Untuk sementara saya harus kembali merasakan suasana seperti 3-6 tahun terakhir, ketika pertama saya punya handphone jadul. Tidak terlalu buruk, selalu bersyukur saja karena saya yakin dengan begini saya akan lebih bersemangat untuk mencari gantinya. Dan kembali yakin kalau Allah akan memberikan gantinya, dan pasti dapat gantinya :D

Sebenarnya beberapa hal juga masih ada, mengenai adik laki-laki saya, dan kasus penipuan terhadap ayah saya, tentang lucunya adik bungsu saya yang ingin membeli perlengkapan sekolah dasar pertamanya, mengenai ini dan mengenai itu... Rasanya warna warni sekali bulan May 2014 ini :')

Hal buruk terjadi dan hal indah menyusuri, semuanya terasa indah bila terus bersyukur dan mengambil hikmah dari setiap hal apapun yang terjadi. Karena hikmah, selalu terlihat indah sekalipun itu di ambil dari hal terpahit dalam hidupmu. Selalu yakin terhadap Allah, dan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya, karena kita selalu punya hak untuk meyakini hal terbaik yang akan Allah hadiahkan kepada kita.



4 komentar:

  1. itu yang awal awal pake #kode mestinya hehehe...
    saya dapet kata kata ini dari temen saya yg bener bener galau segalau galaunya "sebuah kisah yang baik akan berakhir dengan indah, jika kisah ini belum berakhir dengan indah maka kisah ini belum berakhir" sedap gak siiiihhhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang kalo pake kode, ada yang mau mengerti? Oh, Mas Eka mau ngertiin yaaaa xD
      Wuihhh sadaaaaaaaaaapp betttt xD
      Kalo begitu kisah saya masih bersambung xD

      Hapus
    2. tanpa pake hashtag juga saya ngerti sih... hahaha
      udah jelas kan sekarang...

      Hapus
    3. hehe iya sudah jelas pake banget kok xD

      Hapus