Selasa, 14 Januari 2014

The Only Exception




Sayang..
Aku sedang sedih..
Aku melangkah, tapi aku tak ingin berpisah.
Tidak ingin kehilangan lagi, tidak ingin mengganti lagi, tidak ingin terjadi lagi.

Maybe I know somewhere deep in my soul
That love never lasts
And we've got to find other ways 
to make it alone
Or keep a straight face
And I've always lived like this
Keeping a comfortable distance
And up until now I have sworn to my self
That I'm content with loneliness

Saat kamu datang ke dalam hidupku dulu, aku berpikir bahwa, mungkinkah dia orangnya? Pria yang selama ini aku sebut dalam doa-doaku. Pria yang akan mendekapku dengan penuh kesabaran, berdiri tegap dalam kelemahan-kelemahanku. Pria yang tak pandai menuntut apa yang tidak aku miliki, yang mencintaiku bukan karena mencari yang terbaik, tapi karena bersedia menggenapinya.

Saat kamu datang ke dalam hidupku waktu itu, aku pernah berharap dalam doa; Tuhan, aku ingin engkau menjaganya agar tak melangkah lebih jauh dari pada langkahku. Karena terkadang aku terlalu lelah untuk berjalan, sedang dia begitu suka pergi melangkah ke sana, dan semakin jauh kesana.

Tuhan.. apabila kubuka bekas luka-luka yang dipunya hidupku dulu, apa dia akan berlari?

Tuhan.. aku akan bilang padanya, bahwa bekas-bekas itu tak pernah berhasil melukai jiwaku. Mereka hanya ada disana sebagai pengingat, bahwa aku masih manusia. Bahwa hal-hal tidak sederhana yang pernah kualami, tidak akan membuatku menjadi mampu melukainya. Karena aku telah banyak terluka, aku tidak akan mampu melukai seseorang lain, seperti seseorang lain pernah melukaiku dulu. Karena aku telah banyak dihianati, aku tak akan bersedia menghianati seseorang lain, seperti seseorang lain yang pernah menghianatiku dulu.

Dan jikapun kelak kamu yang menghianatiku, meninggalkanku untuk seseorang lain, yang aku tidak pernah mampu membandingkannya dengan diriku, aku akan berusaha untuk dapat menerimanya.

Kalau kamu lebih menyukainya, bukan berarti aku lebih buruk.
Kalau kamu lebih menyukainya, bukan berarti aku tidak pantas untukmu.
Kalau kamu lebih menyukainya, tentu saja kamu boleh menyukainya.

Kamu boleh terus mencari dia yang kamu impikan, tapi jangan kembali padaku jika kamu tidak menemukan apa-apa.

Bukannya aku tidak cemburu. Aku sangat cemburu. Tapi aku punya ruang lapang di sini untuk melakukan hal-hal lain yang lebih berarti dari sekedar membandingkan siapa yang lebih pantas untuk dicintaimu.

Cinta yang pergi, akan kembali bila memang telah di setujui langit.
Cinta yang pergi, tak akan pernah kembali bila memang telah di putuskan langit.

Perempuan tidak di takdirkan Tuhan untuk meminta-minta kasih pada pria manapun. Kami di ciptakan bukan untuk mengejar, namun menemani.

Kalau saja kamu tahu, bahwa aku tidak pernah menginginkan ini itu yang begitu sulit di penuhi. aku hanya perlu disayangi yang tanpa kepura-puraan, tanpa amarah dan kesombongan akan dunia, yang tak suka menekan dan menuntut apa yang telah menjadi kelemahanku.

Aku bisa memastikan untuk selalu ada bagimu dalam setia.

Mencintaimu, bukan karena kamu yang tebaik tapi karena kamu bersedia menggenapiku. Dan aku tidak akan pernah menjadi yang bukan diriku, bila hanya untuk dapat dicintaimu. Aku tidak perlu cinta yang demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar