Senin, 13 April 2015

Doa Seorang Suami

Suatu hari seorang suami yang merasa kecapean dalam hidupnya memanjatkan doa kepada Allah.

"Ya, Allah kasihanilah aku. Aku bekerja membanting tulang, sementara istriku tinggal di rumah. Aku akan persembahkan apapun, asalkan Kau kabulkan satu permohonanku, tukarlah aku dengan istriku. Ia enak-enak di rumah, dan aku ingin memberinya pelajaran betapa beratnya kehidupan seorang laki-laki." 

Allah mendengarkan doa tersebut, dan mengabulkannya.

Esoknya, mulailah "perempuan baru" tersebut menjalani kehidupan. Dia bangun di pagi buta, menyiapkan sarapan, membangunkan anak-anak, menyiapkan bekal suaminya, memasukkan cucian kotor ke mesin cuci, mengantarkan anak-anaknya pergi ke sekolah. Sepulang dari sekolah anaknya ia mampir ke pom bensin, mengambil uang, membayar rekening listrik dan telpon, dan cepat-cepat ke pasar untuk belanja.

Dengan cepat jam menunjukan pukul 11:00 tengah hari. Dia membereskan rumah dan tempat tidur, mengambil cucian tadi pagi dan menjemurnya, dan memasukkan sisanya ke mesin cuci, menyapu, mengepel rumah, menanak nasi, memasak, sebelum kemudian segera berangkat menjemput anak-anaknya dari sekolah, yang disambut oleh anak-anaknya dengan bersitegang.

Sesampai dirumah dia segera menyiapkan makan anak-anaknya. Dengan tergopoh-gopoh meniriskan kembali cuciannya yang sebenarnya telah kering, karena ternyata hujan turun selama di tinggal ke sekolah. Sore hari dia membantu anak-anak mengerjakan PR. Dia sempat-sempatkan mengintip acara televisi sambil tangannya menyetrika. Setelah itu ia menyiapkan makan malam keluarga, memandikan anak-anak, dan mengantarkannya tidur.

Pukul 21:00 malam, hufff dengan badan lelah dia pergi tidur. Sudah tentu masih ada tugas lain, yang entah bagaimana caranya dia laksanakan dengan baik sebelum benar-benar menikmati tidurnya.

Esok paginya ia berdoa sekali lagi kepada Allah:

"Ya Allah, apa yang aku bayangkan saat meminta-Mu mengabulkan permohonanku untuk bertukar dengan istriku, tak sanggup kutanggungkan lagi. Aku mengiba-Mu, Yaa Allah, kembalikan aku menjadi diriku, kumohon, ya, Allah"

Allah kembali mendengarkan doanya. Ia berkata: 

"Wahai, hamba-Ku, Aku akan mengabulkan permintaanmu. Tapi, ada hal kecil yang sedikit mengganggu. Kau harus menunggu 9 bulan. Ingat, perbuatanmu sendiri telah membuatmu hamil sejak kemarin".






sumber http://myquran.or.id/forum/archive/index.php/t-291.html








Tidak ada komentar:

Posting Komentar