Rabu, 27 Agustus 2014

Gelang-Gelang Kerang

Siang tadi, ketika saya menunggu antrian wudhu di kantor, saya diam dan memperhatikan 2 gelang di pergelangan tangan kiri saya. Gelang ini sudah lama sekali. Tiba-tiba saya tertarik, dan terus memperhatikan. 2 gelang itu terbuat dari cangkang kerang yang kecil-kecil sekali, lalu mereka di sambungkan dengan karet kecil yang melubangi cangkang itu. Dan apa kamu tahu apa yang saya pikirkan saat itu? Saya memikirkan bagaimana kehidupan kerang-kerang itu sebelum mereka terlepas dari cangkangnya dan menjadi gelang di tangan saya. Sungguh malang nasib mereka. Apakah mereka di bunuh paksa untuk di keluarkan dari cangkang mereka? Atau para pengrajin gelang ini menemukannya setelah cangkang ini kosong? Entahlah..

tuh banyak kan cangkang kerangnya

Kamu tahu, saya selalu tidak suka dengan barang-barang yang terbuat dari tubuh hewan, seperti gaun Lady Gaga yang terbuat dari daging segar, atau tas mahal yang terbuat dari kulit ular, sabuk mahal yang terbuat dari kulit buaya, asbak yang terbuat dari kaki badak, bahkan sepatu yang terbuat dari bangkai burung yang di awetkan, dan masih banyak lagi. Saya pikir itu adalah tindakan keji dan tidak berprikehewanan. Apalagi mereka yang membunuh paksa hewan-hewan tersebut, hanya untuk barang-barang yang sebenarnya masih bisa di buat dari bahan lain yang lebih wajar.

Tapi ternyata, saya termasuk salah satu dari mereka. Saya punya gelang dari cangkang kerang-kerang dan.. dan kamu tahu kan bagaimana perasaan saya? Yang jelas saya merasa sangat bersalah dan munafik :'( Saya sedikit sedih dan memikirkan bagaimana keadaan arwah-arwah kerang yang cangkangnya menjadi gelang di tangan saya? Mudah-mudahan mereka ikhlas dan berbahagia di syurga, Aamiin.

Yang lebih malang, gelang-gelang itu saya beli ketika kelas saya ujian sekolah ke Pantai Pangandaran tahun 2008. Saya membeli beberapa aksesoris khas Pangandaran dan salah satunya gelang-gelang kerang ini. Tadinya malah saya tidak berniat beli gelang kerang ini, tapi karena si eteh nya gak ada kembalian 2 ribu, saya di suruh ambil gelang-gelang yang harganya seribuan. Dan gelang  kerang ini harganya seribuan, jadi saya beli 2. Sungguh murah sekali, padahal kerangnya banyak loh, dan saya membayangkan betapa rumitnya pengrajin ini melubangi setiap kerang dan menyambungkannya dengan karet.

Tidak ada yang membeli gelang kerang seperti saya, dan saya pun tidak menyadari kalau gelang ini lucu. Teman sebangku saya bilang, kok gelangnya lucu dan dia meminta salah satunya. Tapi tidak saya kasih karena akan terlihat aneh kalau saya hanya memakai satu gelang saja. Dia bilang lucunya gelang kerang punya saya, dan yah, ternyata gelang ini memang lucu. Dan saya mulai menyukainya dan memakainya hampir setiap hari, 2 gelang yang selalu saya pakai bersamaan pada pergelangan tangan saya yang kurus ini, tidak pernah lepas dan tidak pernah putus - sampai sekarang. 

Padahal saya punya banyak gelang yang lebih bagus dan lebih mahal tapi entahlah, kenyamanan adalah soal yang lain. Dan ketika saya adalah seorang yang tidak bisa awet dengan barang yang saya punya, gelang ini memberikan cerita yang lain, entah berapa jam tangan yang rusak ketika saya pakai, dan entah berapa gelang yang hilang dari pergelangan tangan saya, mungkin ada sesuatu dengan tangan saya, atau mungkin karena tangan saya kurus jadi gelang-gelang mudah terlepas begitu saja. Tapi karena tali gelang kerang ini dari karet, mereka mengenggam tangan saya begitu erat. Sungguh ini adalah gelang terlama yang saya punya. 

Lucu, ketika teman laki-laki yang jalan sama saya, mereka selalu menanyakan dari mana saya mendapatkan gelang kerang ini? Dan mereka bilang gelangnya bagus, unik, lucu, dll. Tanpa mereka tahu berapa harga rupiah ke 2 gelang ini. Entahlah, mungkin mereka basa-basi, atau cari perhatian, tapi mereka tidak pernah berkomentar tentang cincin emas saya yang lumayan besar dan harganya lebih mahal -cincinya udah saya jual-. Memang kadang-kadang ketertarikan laki-laki tidak sepaham dengan perempuan.

Sekarang gelang ini sudah tua, sudah 6 tahun, dan saya sangat khawatir ketika memakainya, takut tiba-tiba karetnya putus. Lebih mengerikan lagi kalau gelang-gelang ini hilang, makanya saya jarang memakainya ketika berpergian jauh, atau  ketika tidur, karena saya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepada mereka. Kalau gelang ini putus, saya harus bagaimana? Apa pergi lagi ke Pangandaran untuk membeli gelang yang sama? Saya harap tidak. 

Mungkin cerita gelang ini tidak istimewa banget ya, karena setiap orang juga punya barang kesayangan dengan ceritanya. Tapi karena ini blog saya, makanya saya ceritain gelang saya, masa saya ceritain guling kesayangan kamu, hehe. Intinya, sesuatu yang istimewa tidak harus istimewa pada awalnya, mereka menjadi istimewa karena terbiasa, mereka menjadi istimewa karena bersama, sehingga sesuatu yang sangat murah pun menjadi begitu istimewa bagi saya.


Aku imut banget pake gelang kerangnya :')

4 komentar:

  1. saya pernah ke beberapa tempat wisata yang disana emang jual gelang gelangan dan kerajinan lainnya... dan saya gak terbiasa pake gelang gelangan jadi saya gak pernah beli, tapi temen saya emang suka beli yang begitu begituan... saya pikir apaan sih beli gituan tapi setelah beberapa taun saya liat dia pake gelang itu saya jadi inget kenangan waktu disana gitu, ya namanya juga kenang kenangan... makin lama makin berharga... ada juga temen saya ngasih beberapa souvenir berupa gelang gelangan gitu setelah pulang jalan jalannya... terus saya simpen gitu aja... eh kemaren kemaren saya liat lagi walaupun udah rusak karna di pake buat gantungan konci, tapi pas liat itu saya jadi inget dia... entahlah sekarang saya jadi inget dia juga... entah dimana dia berada sedang apa dengan siapa... dan saya jadi galau. terimakasih dan sekian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagitulah... yang berharga itu bukan nilai materinya tapi nilai spiritualnya, eh apalah bahasa yang tepatnya.
      saya juga pernah di kasih gantungan kunci yang di buat sendiri dari biji keluwak terus di kasih nama nama gitu deh... tapi karena orangnya bikin saya galau jadi saya bakar gantungan kucinya.. #ehcurhat

      Hapus
    2. pake lope lopean? "fita ♥ orang yang bikin galau" #eeaaa sayang banget di bakar... eh ternyata sebelom selese kebakar semua kamu masuk rumah, orang itu dateng terus di ambil lah keluak itu dia simpen baik baik dan suatu saat nanti kalian bertemu kembali dan kemudian #eeaaa
      ini kisah ftv yang nyebrang ke dunia nyata...

      Hapus
    3. Gak juga sih.. tapi tulisan yang...yah.. sama alaynya gitu deh.. di curly curly gitu tulisannya terus ada lopenya...
      GAK LAAAHHH... saya bakar sampai jadi abu, di kremasi gitu.. terus abunya saya terbangkan ke laut bersama angin...

      Hapus