J e r a w a t :(

Langit memang lebih indah bila bertabur bintang. Tapi saya lebih senang bila wajah tidak bertabur jerawat.


Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Hih. Selain itu, jerawat menimbilkan efek negatif lainnya seperti linu, sakit di sekitar kulit yang terkena jerawat, gak mau ketemua sama oarang, malu, kesal, badmood, meningkatnya hasrat untuk terus bermain dengan kaca dan tissue dan ngopekin itu jerawatnya. Dan faktanya, 99.99% manusia di muka bumi ini sangat benci akan jerawat di kulitnya.

Begitupun saya, saya adalah bagian dari manusia yang sangat membenci jerawat, oh. Tapi tidak demikian, sepetinya jerawat itu menyukai saya. Karena mereka itu betah banget menempel di dagu, di hidung saya yang pesek dan berminyak ini, di sekitarnya, bahkan sudah merambat ke pipi :(

Oh my God, kamu tahu betapa sedihnya saya kalau menatap kaca di hadapan saya?

Padahal dulu saya punya kulit wajah yang mulus, bersih dan lembut seperti pantat bayi. Saya bahkan dulu pernah di tawari bibi saya untuk menjadi model produk cream jerawat punya bibi saya (padahal saya sama sekali tidak memakai cream yang di jual bibi saya), setiap bertemu dengan ibu-ibu di kampung saya, pipi saya di cubitin dan di elus-elus, mereka sangat menyukai pipi saya yang selembut pantat bayi itu.

Tapi sekarang? Oh tidak. Apa yang terjadi?

Saya sudah tidak semulus itu. Beberapa jerawat dan bekasnya terpampang rapi di pemukaan wajah saya. Membuatnya kusut, dan belum lagi kulit saya yang berminyak menghasilakan pemandangan yang...oh..entahlah..di wajah saya.

Saya sangat sedih saat ini, karena saya baru menyadari sekarang setelah ibu-ibu di kampung saya tidak lagi mencubit pipi saya.

Pertanyaan saya selalu saja, "kenapa ini semua bisa terjadi? apa sebabnya? dan apa yang harus saya lakukan dengan jerawat di hidung saya?" Saya sedih. Padahal saya rajin bercuci muka, saya tidak menggunakan make up yang macam-macam dan berlebihan, saya bahkan tidak pakai bedak kecantikan. Makanan? Ah, apalah yang membahayakan dari semangkuk sayur bening dan sejenisnya. Kuat dugaan saya sih mungkin karena saya naik motor tidak pakai masker. Dan saya naik motor pakai baju oren. Itu selalu salah.

Awalnya, saya hanya di datangi jerawat biasa, semacam komedo yah, tapi kan kalo jerawat begini tidak terlalu parah. Hanya benjolan putih kecil, tidak sakit, dan tidak meninggalkan bekas kalau saya kopekin. Tapi 2 bulan terakhir, saya di datangi jerawat beneran, jerawat biasa dengan tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Lucu sih sebenernya, imut-imut gitu. Tapi sudah berasa linu. Biasanya ngopekin jerawat seperti ini tidak susah kok, setelah di pencet dia akan hilang begitu saja, meninggalkan jejak yang tidak terlalu berarti. Maksudnya bekasnya juga lama-lama hilang.

Nah tapi apa yang terjadi saat ini? Di sekitar hidung saya di datangi jerawat besar-besar. Katanya sih jerawat batu. Karena muncul dari permukaan kulit dan keras sekali, besar sekali, dan linu sekali (saya sampai sedih begini ngetiknya). Entah dari mana datangnya, tapi awalnya hanya satu, lalu setelah berhasil saya kopekin, datang dua :(

Jerawatnya besar sekali dan mengkilat, selain sakit, saya juga malu. Saya bahkan sudah lama tidak selfie.

Saya tahu kalian pasti akan melarang saya untuk tidak ngopekin jerawat di wajah saya, tapi gais, kalau tidak di kopekin, maka jerawatnya akan meradang lama sekali, dan akan mengeras, dan lama sekali hilangnya. Bahkan bisa jadi mereka tidak akan hilang selamanya. Maka dari itu, setelah di rasa cukup matang, saya memilih memencet jerawat saya sampai.. sampai.. kalian sungguh akan mengerti bagaimana perasaan saya. Saya lebih suka menghilangkan bekas jerawat dari pada menunggu ketidakpastian kapan mereka akan menghilang dari kulit saya.

Sering saya kepergok oleh teman atau keluarga saya ketika saya bermain dengan kaca, tissue, dan jari jemari saya. Mereka sudah paham bahwa saya tidak akan bisa di larang. Bahkan kalau benar-benar sakit sekali, saya memencetnya sambil menangis tersedu-sedu. Hiks. Menyakitkan sih, memang, tapi kalau tidak menangis, harus bagaimana lagi saya menahan rasa sakit di wajah saya ketika memencet jerawat itu?

Tapi kabar baiknya, jerawat saya masih wajar kok, tidak terlalu parah seperti kebanyakan orang yang di serang bertubi-tubi. Saya masih terlihat cute dengan jerawat di hidung saya. Hehe. Mungkin karena ini adalah pertama kalinya wajah saya di datangi banyak jerawat, atau ini pertama kalinya saya berjerawat sebanyak ini, jadi saya merasa syok yah. Galau dan murung. Malas keluar dan malas berselfie. 

Tapi sungguh saya ingin segera sembuh :( 

Saya ingin kulit wajah yang mulus lagi seperti pantat bayi itu :(