Menjadi peempuan sudah pasti cantik, tapi tidak semua cantik adalah perempuan. Mengerti kan maksud saya? Itu loh.... yang bayak di Tahiland. Tapi tidak semua peremuan memiliki rasa 'cantik' dalam dirinya. Kalau ngomongin soal kecantikan, tidak ada perempuan yang benar-benar merasa puas dengan bentuk wajah dan tubuhnya. Tapi karena adanya rasa bersyukur kepada Sang Maha Pencipta, akan membuat seseorang terlihat amat cantik sempurna.
Saya kembali geleng-geleng kepala.
Kalau dulu saya geleng-geleng kepala terhadap the power of make up, karena kala itu saya masih norak sama make up, sekarang saya geleng-geleng kepala terhadap canggihnya teknologi masa kini yang mampu mengubah 100% wajah dan bentuk tubuh seseorang. Jujur yah, kalau make up saya masih maklumin, saya juga perempuan normal yang suka mainin make up (sekarang-sekarang) walaupun tidak semahir beauty blogger. Tapi kalau operasi plastik, ohemjih saya bener-bener tidak habis fikir, apakah sekeukeuh itu mereka ingin cantik?
Operasi plastik itu mengerikan loh, dan pasti menyakitkan. Saya berfikir apa jadinya jika wajah para artis korea itu mulai tua, seperti apa bentuk mukanya. Ya gak jauh-jauh kah yah, Mpok Ati aja wajahnya jadi penyok-penyok gitu terus sakit katanya sampai akhirnya silikon di wajahnya di lepas. Subhanallah.. Gimana yang full mukanya plastik?
Tapi kembali ke diri masing-masing, saya pun tidak sepenuhnya menyalahkan para pengguna operasi plastik. Karena bagaimanapun, mereka menjalani hidup mereka sendiri. Jika memang dengan operasi plastik membuat hidup mereka lebih baik, why not?, selama itu tidak merugikan orang lain, tapi bikin saya ngilu sih. Heheh. Karena mungkin, mungkin yah ini mah menurut pandangan saya, meskipun tidak melakukan operasi plastik tidak menjamin hidup mereka lebih baik, pun sebaliknya. Tidak ada yang menjamin semua akan sebaik yang kita fikirkan. Ini fakta loh, bahwa orang yang berwajah kurang menarik memang selalu di kesampingkan, menajdi korban bully, dan tidak mendapat perilaku sebaik dengan mereka yang bewajah menarik. Setidaknya, mereka ingin mendaptkan penghargaan yang sama dalam hidup mereka yang hanya satu kali.
Bukan maksud saya mendukung operasi plastik, saya tidak membela siapapun disini. Saya hanya mencoba berfikir dan merasakan perasaan di sisi yang berbeda. Jikapun jalan yang mereka tempuh itu salah, itu adalah resiko yang pasti mereka fikirkan. Setidaknya, rasa sakit ada pada raganya, bukan jiwanya. Lain cerita dengan hasil operasi yang gagal total, saya tidak bisa membayangkan betapa hancurnya perasaan mereka. Siapa yang dapat di salahkan dalam hal ini?
Penyesalan adalah sesuatu yang tidak berguna.
Penyesalan adalah sesuatu yang tidak berguna.
Saya dulu tidak pakai make up, saya di bilang polos, kurang menarik. Sekarang saya pakai make up, di komentarin make up nya kurang sempurna kurang greget, kadang di bilang menor sama Aa. Tadi pagi saya gak sempat pakai eyeliner, di bilangnya kayak orang sakit. Dan hal itu membuat saya berfikir bahwa, tidak peduli secantik apapun saya, itu tidak akan pernah cukup. Saya akan selalu kurang putih, kurang gemuk, kurang mulus, kurang ini kurang itu. Akan ada saja kekurangan baik yang terlihat oleh diri sendiri maupun orang lain. Kecuali Raisa kali ya.
Tidak akan ada puasnya kalau mau di bilang cantik sama orang, pasti ada tapinya, pasti ada kurangnya. Jadilah cantik untuk diri sendiri, jadilah cantik dengan menjadi diri sendiri. Kalau bukan kita sendiri yang bilang cantik sempurna, siapa lagi?
Tidak ada yang terlihat sempurna di dunia ini, tapi dengan bersyukur setidaknya akan membuat kita merasa sepurna. - Me
*so bijak*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar